Senin, 19 Mei 2014

Harapan dan Pengharapan

Hampir setahun di kota Pahlawan ini,
Hampir setahun menghirup oksigen di bawah langit yang lapisan ozonnya sudah menipis, aliass bukan Surabaya namanya kalo gak panas nya cetar membahana...

Banyak bertemu dengan orang baru, tepatnya dengan orang-orang yang memberikan pelajaran hidup yang tidak aku dapatkan selain dari mereka. Pelajaran yang banyak ku maknai tentang hidup ini adalah perjuangan dan mungkin bagi sebagian orang menjalaninya dengan susah payah dan penuh pengorbanan.

Contohnya, seorang Nenek tua yang akrab ku panggil Mbah, yang tiap harinya duduk di bawah pohon dekat gerbang kampus, yang mengjalani hari-harinya di bawah pohon itu, berlindung dari teriknya matahari sambil menunggu kebaikan atau pun belas kasihan dari mahasiswa yang lalu lalang untuk membagi sedikit rejeki dari Tuhan.
Setiap hari, ku sempatkan tersenyum dan menyapa Mbah. Dengan hangat dan sambil tersenyum Mbah membalas sapaanku dengan doa "Hati-hati yah Nak, semoga sukses, baik-baik !!!"
Terkadang hatiku terenyuh, Mbah tidak mengenalku, aku hanya menyapanya, tapi kenapa Mbah begitu baik dan begitu tulus mendoakan ku seperti itu. Orang yang tidak pernah ku kenal, orang yang tidak pernah aku berbagi cerita dengannya dan orang yang baru aku temui...
Mereka yang katanya orang susah, tapi menurutku luar biasa...
Mereka yang katanya orang tak punya, tapi bagiku mereka memiliki sesuatu yang sangat berharga

"Kasih kepada sesama, tulus..."

Senyuman dari orang-orang seperti mereka, mungkin tidak akan pernah kamu dapatkan bahkan dari temen-temen kalian, kerabat ataupun rekan kerja kalian. 
Saat melihat mata mereka, jauh ke dalam di sana banyak harapan. Harapan yang mungkin bukan hanya kepunyaan mereka, tetapi kepunyaan anak dan istri mereka. 
Apa yang mereka perjuangkan, usaha apa yang mereka lakukan untuk tetap bertahan hidup dan menjalani hari-hari mereka. 
Apa yang mereka hadapi, 
Bukan kah cukup berat untuk kita ? 

Mungkin Tuhan menguji kita, 
Apa kita mampu untuk menyadari, 
Kalau sebagian dari harta kita adalah milik mereka...
Dan apa yang kita miliki hingga saat ini, semuanya adalah titipan yang sewaktu-waktu mungkin tidak lagi menjadi milik kita. 

Setidaknya, 
Hati kita berdesir, saat melihat tatapan mereka. Tatapan yang penuh dengan harapan dan pengharapan...

 



Senin, 05 Mei 2014

I miss us, who come from year ago....

Seperti ada yang hilang dari sini. 
Aku rindu dengan kehidupan ku yang dulu. Saat kita saling memiliki dan berkata, "Hal buruk apapun yang akan terjadi besok, tidak mengapa. Karena kita telah memiliki hari ini" ....
Apa masih ada, sebongkah hati yang selalu yakin tentang kebahagiaanya hari esok ?
Kenapa masa lalu terlihat begitu menyenangkan bagiku...
Aku rindu kita yang dulu...
Aku rindu.....
  
 Dulu, kita begitu menyenangkan...
Menatap hidup ini dengan kacamata ajaib kita, melangkah dengan pasti tanpa ragu dan satu-satunya hal yang dulu paling kita takuti adalah sebuah perasaan takut untuk tidak mencoba dan menyerah. 
Kita begitu bersinar, berusaha memenuhi hati kita dengan cinta dan kasih.
Saat masalah membuat langkah kita melambat, kita beristirahat sejenak dan berusaha melihat semuanya lebih dekat. Memantapkan diri, kalau badai pasti berlalu. Dan hujan akan berakhir dengan pelangi. 

Aku ingat, cara kita berjalan begitu tegap dengan senyuman yang merekah. Ocehan dan lelucon yang selalu menghangatkan suasana. Obrolan kecil kita tentang keyakinan akan kebahagiaan, selalu menjadi bagian yang tak pernah terlewatkan saat sebelum tidur dan sebelum menyambut datangnya hari. 
Aku rindu tawa lepas itu...Suara tawa tanpa kebohongan di dalamnya, luapan dari hati terdalam. 
Dan perbincangan rahasia kita tentang mau jadi apa kita di saat tua nanti ?
Apakah kita menghabiskan sisa usia kita dengan orang yang kita cintai ?
Jatuh cinta, menikah dan memiliki anak. Memiliki rumah dengan halaman yang luas, tempat anak-anak kita bermain. Disana akan tumbuh bunga mawar dan anggrek bulan. Bunga favorite kita.
Meraih cita-cita kita, menjadi seorang ibu  dan istri yang baik dan luar biasa.
Berharap, masa depan akan menjawab pengorbanan dan perjuangan kita dengan kebahagiaan dunia dan akhirat.

Aku teringat, beberapa tahun lalu, kita sering menangis bersama. Terbangun di tengah malam dan menemukan diri kita yang lemah dan tak ada lagi yang bisa kita perbuat selain menitikkan air mata dan berteriak sekeras-kerasnya dalam hati kita tentang nama Allah, nama ibu, nama ayah dan nama adik-adik kita. Manahan rasa sakit dan kerinduan karena terpisah jutaan kilometer jauhnya dengan orang-orang yang kita sayangi. Menangis hingga lelah dan keesokan paginya kita terbangun dengan keadaan mata yang lebam dan senyuman itu menghilang. 

Namun satu hal yang kita sadari, air mata dan kesedihan itu datang dengan alasan. Dan mereka akan selalu datang dan pergi di sepanjang kehidupan kita. Kita tak akan pernah benar-benar kehilangan mereka. Namun kita tak pernah khawatir, karena saat kesedihan datang, dia juga akan membawa seorang teman yang bernama kebahagiaan. Kita selalu percaya, akan selalu ada cahaya di terowongan gelap, yang akan menuntun kita kembali ke jalan yang penuh cahaya.

Entah kenapa, belakangan ini aku seperti kehilangan sebagian dirimu. Apa kau telah meninggalkanku ??
Jujur aku tak bisa seperti ini, aku ingin kau tetap disini. Membantuku melewati semua ini, menguatkan hatiku yang hancur porak poranda, mengembalikan senyuman itu. Senyuman yang tak akan pernah tergantikan oleh apapun. 
Aku ingin kau disampingku, menemaniku menangis bersama. Melewati malam-malam yang begitu panjang dan di penuhi oleh luka yang mendalam. Aku hanya perlu kau untuk bisa melewati semuanya.
Aku tak mau siapapun, aku hanya ingin kau kembali.
Aku hanya kita yang seperti dulu.

Karena aku bukanlah aku tanpamu, aku tak pernah lengkap tanpamu, aku tak mungkin pernah bisa utuh bila kau tak disini. Aku lemah, aku tak berdaya, ku mohon kembali lah...
Jika kau mendengarku, jika kau membaca ini...
Kembalilah...

Tempat ini, hanya untukmu...

With love, 
Dear My Half....

I miss us, So much..
My Half