Minggu, 31 Agustus 2014

Imam Dunia Akhirat

"Jodoh adalah rahasia Allah yang paling indah"
Cewekhujan


Bicara tentang jodoh, untuk saya bicara tentang seseorang yang kepadanya akan ku berbakti dunia akhirat. 
Seperti apa cinta yang di titipkan Allah di hatiku, aku berdoa, kelak cinta itu yang memberi kebaikan untuk agama, kebahagiaan dunia dan keselamatan di akhiratku....

Dalam beberapa kitab tafsir, kita akan mendapat keterangan yang sangat bagus, dimana kisah ini dikemas secara sederhana dan tidak kaku. Imam Qurthubi menyebutkan bahwa malaikat bertanya kepada Adam, "Apakah engkau mencintai Hawa ?", Adam menjawab, "Ya". Malaikat kemudian balik bertanya kedapa Hawa, "Apakah engkau mencintai Adam ?", Hawa menjawab, "Tidak", tetapi sebenarnya di dalam hati Hawa terdapat rasa cinta yang berlipat ganda, jika dibandingkan rasa cinta Adam.

Dari cerita di atas, terlihat bahwa naluri cinta dalam seorang manusia, telah ada sejak Adam dan Hawa di ciptakan. Mereka nenek moyang kita, apa yang mereka punya, sedikit banyaknya juga kita miliki. Hal ini tidak bisa disangkal, karena manusia memiliki apa yang di sebut hati dan naluri.

Jodoh yang telah tertulis jauh sebelum kita lahir, telah ditakdirkan....
Aku meyakini itu, seperti aku meyakini Tuhanku...

Seseorang yang mungkin selama ini berada di dekatmu bertahun-tahun atau seseorang yang muncul dari tempat yang bahkan tidak pernah kamu fikirkan, seperti itu jodoh akan menjemputmu....
Semisterius itu, kisah tentang tulang rusuk yang pernah sekian lama terpisah akan menemukan pemiliknya kembali, tempat dari mana dia diciptakan dan berasal dan tak akan pernah tertukar.

Apa yang membuat kita yakin ??
Seseorang yang mencintai kita karena Allah,
Yang memilih kita karena mengharap ridho Allah, yang memperjuangkan kita karena ingin menyempurnakan separuh agamanya, yang meletakkan harapannya dalam genggaman Allah yang Maha membolak-balikkan hati....

Dalam setiap sujudku, aku menitipkan perasaanku untukmu pada Allah....
Aku ingin disuatu fajar nanti, kamu lah orang yang membangunkan aku untuk berdoa bersama...
Yang mengenggam tanganku berjalan menjemput kasih sayang dan cinta Allah,
Aku ingin berdiri disampingmu, hingga kita menua dan rambut hitam kita perlahan menjadi uban....
Kau bisa bersandar di bahuku selama kau mau, aku ingin menjadi perempuan yang bisa kau andalkan disepanjang hidupmu,

Aku ingin meyempurnakan agamaku bersamamu dan menjadi surga bagi anak-anakmu kelak,
Saat dunia menjadi terlalu berat untukmu, aku ingin menjadi penenang dan kedamaian untukmu,
Saat air mata kesedihan menyapamu, aku ingin menjadi orang yang menghapusnya dan menggantinya dengan senyuman kebahagiaan,
Aku ingin berbagi kehidupan denganmu bahkan sampai ke bagian hal yang tersulit pun...
Aku ingin menjadi perempuan yang berdiri  satu shaf dibelakangmu


Aku ingin, kamulah yang menjadi tempatku berbakti di dunia dan di akhirat kelak....
Jika Allah mengizinkan, aku ingin memperjuangkanmu....
Dengan segala kerendahan sebagai hamba Allah, aku mengingatmu dalam air mata di ujung sejadahku

Kita sama-sama tahu, ketetapan Allah yang mungkin tidak akan berubah,
Skenario Allah yang tak pernah kita sangka-sangka...
Aku pernah bilang, hati kita harus siap atas apa yang ditakdirkan Allah...

Dari semua itu,
Aku kembalikan hati ini kepada pemiliknya,
Hanya Allah yang tidak pernah gagal membuatku bahagia....
Dan jika bisa berdoa,
Dalam doaku akan selalu ada harapan agar kau yang menjadi imam dunia akhiratku kelak,
Aamiin....









Senin, 18 Agustus 2014

Kendari, I miss u...

Hello Indonesia,
Selamat ulang tahun yah...
Berharap suatu saat, saya bisa buat bangga buat negara, aamiin....
Merdeka kali ini sepertinya hatiku tak sepenuhnya merasakan kemerdekaan itu, pasalnya liburan kuliah telah usai, here i am, at Surabaya city, melanjutkan kembali segala sesuatu yang telah aku mulai setahun lalu....

Banyak kerinduan saat ini ya Tuhan,
Hemm, berat rasanya tinggalkan kendari. Dalam sebulan begitu banyak kenangan dan kebersamaan dengan orang-orang tersayang.
Ibu, Bapak dan adik-adik, yang setiap pagi dan sebelum tidur selalu ada cerita bersama mereka, semuanya lenyap, walaupun ini hanya untuk sementara, seperti hakikat waktu yang tak pernah berhenti, hari ini membawa kita dalam pertemuan dan esok menunjukkan kita pahitnya perpisahan.

Surga dunia akhirat

Cinta yang begitu dalam dengan seseorang yang dipersatukan karena ikatan darah, tak akan pernah putus. Kata ibu, hubungan antara orang tua dan anak, hubungan kita dengan saudara-saudara kita, walaupun di cuci dengan air selautan, tak akan pernah bisa menghilangkan ikatan itu.

Alhamdulillah, dikasih keluarga yang bahagia sama Allah...
Keluarga yang memberikan support terbesar dalam menggapai cita-cita, keluarga yang selalu ada, keluarga yang memberikan pelajaran hidup, keluarga yang menerima seburuk apa pun kekuranganku dan sehina apa pun kelakuanku, mereka selalu menjadi tempat untuk kembali pulang. 

quality time bareng sepupu

Aku memiliki masa lalu di banyak tempat. Saat berbalik ke belakang mengintip kenangan, aku melihat Kendari sebagai tanah kelahiran yang indah, dimana hari-hari dari aku belajar berjalan hingga memiliki keberanian untuk say hello dengan kota lain, merantau ke luar kota, meniti cita-cita, dulu aku begitu hebat dan bersinar. Entah sekarang seperti ada yang hilang dalam hati ini....kosong....
Aku bertanya, apakah masa-masa tua yang ingin aku lalui nanti, adalah duduk menikmati sunset dari teluk Kendari bersama anak cucu dan suami tercinta nanti ?
Atau disebuah kota, entah dimana...Tempat dimana tulang rusuk ku akan kembali kepada pemiliknya...

Apapun itu, seberapa jauh dan seberapa lama meninggalkan Kendari, tak akan pernah ada kata bosan untuk bertemu lagi, tak akan pernah ada rasa kerinduan yang cukup untuk tetap berpisah dengan kota itu...

With sepupu kesayangan

Ibu, Pa...
Aku rindu...
Begitu pun rasa rindu itu untuk kota kelahiranku...
Kendari, I miss u....

Sabtu, 16 Agustus 2014

i pray this is the last tears

Dear...
kesedihan malam ini milik hatiku, yang hanya bisa menyaksikan fikiranku terbang melihat betapa lemahnya diriku...
ini takdir, semuanya sudah tertulis....
tapi hatiku yang rapuh ini, harus lebih kuat dari apa yang telah ditakdirkan...
kadang menangis hanya meninggalkan mata yang lebam, tapi aku berharap kali ini tangisanku meninggalkan harapan baru, mengembalikan senyum semangat yang dulu terkembang dan sekarang hanyalah sekedar serpihan bahagia yang telah terpisah-pisah....

apa aku mampu lebih kuat dari ini ?
semoga,,,,,