Rabu, 14 Desember 2011

Chusnul go to Tanjung Bira

Setelah wisuda bulan 6 kemarin, anak-anak pondok "Chusnul" mengadakan rapat luar biasa (gila..) yang hampir mengalahkan rapat besar komisi MPR Indonesia....(lebayyyy luar biasanya kumat) guna untuk membahas tentang liburan sekaligus mengukir kenangan indah sebelum aku meninggalkan kota itu....
Dengan perundingan dan pertimbangan yang matang, waktu itu rapat dipimpin Ketua pondokan (Iwan) hehehhehe akhirnya keputusan telah disepakati bahwa kita akan ke Tanjung Bira Bulukumba...
yeyeyyeyeyeyyeeeeeeeeeeeeee......senang luar biasa karena berhubung pantainya sangat beautifull dengan pasir putih dan ikan bakar segar yang rasanya manis...heeemmmm nyammm nyammm nyaammm.....trusss nyunset di Bira ohhh my God, this is really awesome...
Dan dimulailah perjalanan liburan anak-anak pondok "Chusnul" berjumlah 10 orang (Iwan, Iron, K Tia, Any, Yani, Kiki, Siham, Inchem, K Othe, dan saya) dengan menggunakan mobil Xenia yang kami sewa dengan harga miring dari P'Dhani (makasihh yahhh,ehehhehe)

Yang diatas itu villa yang menghadap langsung ke laut

Pantai Tanjung Bira itu berjarak +- 200 Km dari Kota Makasar. Dalam perjalanan kesana kamu melewati pesisir pantai selatan Sulawesi Selatan dan melalui 4 Kota Kabupaten, masing-masing Kab. Takalar, Kab. Jeneponto, Kab. Bantaeng dan Kab. Bulukumba. Lumayan jauhhh kan dari kota Makassar.  Lokasi Pantai Tanjung Bira ini adalah bagian dari Kab. Bulukumba, yaitu sekitar 41 Km kearah selatan Kota Bulukumba. 
Perjalanan yang kami tempuh sekitar hampir 5 jam. Diwarnai dengan canda dan tawa, obrolan gila dari Inchem dan Iron,hiiihhiihii...Kiki yang mengeluh maagnya kambuhh, kalo K' Tia sihhh asyik-asyikk aja alias kebanyakan tidur n makan kuaci dimobil.hehehe

Pantai Tanjung Bira memang belum ditata menjadi tempat tujuan wisata sepenuhnya seperti pantai-pantai yang lain. Ini mungkin karena tingkat kunjungan yang kurang dari wisatawan, maklumlah yahh lokasi yang berjarak 200 Km dari Kota Makassar dan harus ditempuh dengan waktu sekitar 4 - 5 jam membuat orang-orang agak berfikir juga untuk berekreasi kesini. Padahal pantai berpasir putih dan halus sepanjang +- 3 Km bisa membuat kita ternganga-nganga jika pertama kali melihatnya...hiiihhihiihhi

Dan alhamdulillah kami tiba sekitar jam 8 malam, langsung hunting Villa sesuai dengan kantong kami...heheheh...murah tapi lumayanlah buat 10 orang. Si koki Any dan K Tia langsung membuat dan menyajikan makanan buat kami...yang paling banyak makannya pastilah si Inchem (astagaaaa 2 piring nasi yang menggunung)...

 Sebelum tidur nyanyi-nyanyi bareng dulu (iwan)
 Keesokannya.....kami bangun dengan wajah yang berseri-seriii, tidak sabar menikmati pantai biru, pasir putihhh,,,hihihihihi....its special moments...
Sebelum turun ke pantai foto dulu dikawasan warung

 Serasa duduk di hamparan tepung terigu

 Diatas karang raksasa.... 


 Berenang-berenang dengan gaya masing-masing...



 Chusnul in love forever...

Ada banana boats juga lho

Its time to nyunsettt...hehehe
Hemm..setelah seharian maenn, berenang, berjemur, lari-larian sampai kayak orang gila teriak-teriak sana-sini, akhirnya sunset berganti malam...santap malam itu adalah hidangan ikan bakar yang besarrr sekaliiii (lupa nama ikannya) sayangnya gak ada yang foto, soalnya pada kelaparan semua,,,heheheheh...keasyikan makan....Trus kami juga sempat jalan-jalan ke pelabuhan kapal Bulukumba (iseng sihh) alias gangguin orang pacaran (maaf yah iwan, siham) hahahahha....trus pulang ke villa istirahat karena keesokan paginya mesti siap-siap balik ke Makassar lagi...

Hem, its so special moment for me....
Makasih buat Keluarga Besar Pondok "Chusnul", buat Ibu Puji sekeluarga (Ibu kost) yang dah mensponsori 1 rak telur dan bahan makanan lainnya,hehehehhe....
Buat temen-temen yang mau menghabiskan waktu liburan bersama keluarga, sahabat ataupun orang-orang yang disayangi, saya merekomendasikan Tanjung Bira sebagai tempat yang mengasyikkan...
Selain ada wisata pantai, disana juga ada wisata kuliner terutama hidangan ikan yang masih segar (rasanya manis lho), trus ada juga pernak-pernik dan hiasan rumah dari kerang, dan snack khas Bulukumba (Tenteng Kenari dan kue sarang burung)....

Selamat berwisata teman-teman...
Have happy time at Bira Beach.....

H u J A n


hujan itu tlah kembali
saat kau tak disini lagi
hujan itu membawa mimpi
mimpi-mimpi yang dulu pernah kita lalui
namun tak mengizinkan aku memilikinya seperti dulu
dalam sepi aku menanti
dalam sunyi aku merintih perih

berdoa berharap kau kembali....
maaf...
buat semua yang telah terjadi
aku yang tak pernah mengerti...
tlah membuat semuanya tak berarti..
mungkinkah kau masih,
menginginkanku lagi?????.....
semoga kau mengerti...


Kebohongan seorang Ibu

Kebohongan Seorang Ibu



Ibuku Seorang Pembohong ? Sukar untuk orang lain percaya, tapi itulah yang terjadi, ibu saya memang seorang pembohong!! Sepanjang ingatan saya sekurang-kurangnya 8 kali ibu membohongi saya.Saya perlu catatkan segala pembohongan itu untuk dijadikan renungan anda sekalian.Cerita ini bermula ketika saya masih kecil. Saya lahir sebagai seorang anak lelaki dalam sebuah keluarga sederhana. Makan minum serba kekurangan.
PEMBOHONGAN IBU YANG PERTAMA.Kami sering kelaparan. Adakalanya, selama beberapa hari kami terpaksa makan ikan asin satu keluarga.. Sebagai anak yang masih kecil, saya sering merengut. Saya menangis, ingin nasi dan lauk yang banyak. Tapi ibu pintar berbohong. Ketika makan, ibu sering membagikan nasinya untuk saya. Sambil memindahkan nasi ke mangkuk saya, ibu berkata : “”Makanlah nak ibu tak lapar.”-
PEMBOHONGAN IBU YANG KEDUA.Ketika saya mulai besar, ibu yang gigih sering meluangkan watu senggangnya untuk pergi memancing di sungai sebelah rumah. Ibu berharap dari ikan hasil pancingan itu dapat memberikan sedikit makanan untuk membesarkan kami. Pulang dari memancing, ibu memasak ikan segar yang mengundang selera. Sewaktu saya memakan ikan itu, ibu duduk di samping kami dan memakan sisa daging ikan yang masih menempel di tulang bekas sisa ikan yang saya makan tadi.Saya sedih melihat ibu seperti itu. Hati sayatersentuh lalu memberikan ikan yg belum saya makan kepada ibu. Tetapi ibu dengan cepat menolaknya. Ibu berkata : “Makanlah nak, ibu tak suka makan ikan.”
PEMBOHONGAN IBU YANG KETIGA.Di awal remaja, saya masuk sekolah menengah. Ibu biasa membuat kue untuk dijual sebagai tambahanuang saku saya dan abang. Suatu saat, pada dinihari lebih kurang pukul 1.30 pagi saya terjaga dari tidur.. Saya melihat ibu membuat kue dengan ditemani lilin di hadapannya. Beberapa kali saya melihat kepala ibu terangguk karena ngantuk. Saya berkata : “Ibu, tidurlah, esok pagi ibu kan pergi ke kebun pula.” Ibu tersenyum dan berkata : “Cepatlah tidur nak, ibu belum ngantuk.”
PEMBOHONGAN IBU YANG KEEMPAT.Di akhir masa ujian sekolah saya, ibu tidak pergi berjualan kue seperti biasa supaya dapat menemanisaya pergi ke sekolah untuk turut menyemangati. Ketika hari sudah siang, terik panas matahari mulai menyinari, ibu terus sabar menunggu saya di luar. Ibu seringkali saja tersenyum dan mulutnya komat-kamit berdoa kepada allah agar saya lulus ujian dengan cemerlang. Ketika lonceng berbunyi menandakan ujian sudah selesai, ibu dengan segera menyambut saya dan menuangkan kopi yang sudah disiapkan dalam botol yang dibawanya. Kopi yang kental itu tidak dapat dibandingkan dengan kasih sayang ibu yang jauh lebih kental. Melihat tubuh ibu yang dibasahi peluh, saya segera memberikan cawan saya itu kepada ibu dan menyuruhnya minum. Tapi ibu cepat-cepatmenolaknya dan berkata : “Minumlah nak, ibu tak haus!!”
PEMBOHONGAN IBU YANG KELIMA.Setelah ayah meninggal karena sakit, selepas saya baru beberapa bulan dilahirkan, ibulah yang mengambil tugas sebagai ayah kepada kami sekeluarga. Ibu bekerja memetik cengkeh di kebun, membuat sapu lidi dan menjual kue-kue agar kami tidak kelaparan. Tapi apalah daya seorang ibu. Kehidupan keluarga kami semakin susah dan susah. Melihat keadaan keluarga yang semakin parah, seorang tetangga yang baik hati dan tinggal bersebelahan dengan kami, datang untuk membantu ibu. Anehnya, ibu menolak bantuan itu… Para tetangga sering kali menasihati ibu supaya menikah lagi agar ada seorang lelaki yang menjaga dan mencarikan nafkah untuk kami sekeluarga.. Tetapi ibu yang keras hatinya tidak mengindahkan nasihat mereka. Ibu berkata : “Saya tidak perlu cinta dan saya tidak perlu laki-laki.”
PEMBOHONGAN IBU YANG KEENAM.Setelah kakak-kakak saya tamat sekolah dan mulai bekerja, ibu pun sudah tua. Kakak-kakak sayamenyuruh ibu supaya istirahat saja di rumah. Tidak lagi bersusah payah untuk mencari uang. Tetapi ibu tidak mau. Ibu rela pergi ke pasar setiap pagi menjual sedikit sayur untuk memenuhi keperluan hidupnya. Kakak dan abang yang bekerja jauh di kota besar sering mengirimkan uang untuk membantu memenuhi keperluan ibu, pun begitu ibu tetap berkeras tidak mau menerima uang tersebut. Malah ibu mengirim balik uang itu, dan ibu berkata : “Jangan susah-susah, ibu ada uang.”
PEMBOHONGAN IBU YANG KETUJUH.Setelah lulus kuliah, saya melanjutkan lagi untuk mengejar gelar sarjana di luar negeri. Kebutuhan sayadi sana dibiayai sepenuhnya oleh sebuah perusahaan besar. Gelar sarjana itu saya sudahi dengan cemerlang, kemudian saya pun bekerja dengan perusahaan yang telah membiayai sekolah saya di luar negeri. Dengan gaji yang agak lumayan, saya berniat membawa ibu untuk menikmati penghujung hidupnya bersama saya di luar negeri. Menurut hemat saya, ibu sudah puas bersusah payah untuk kami. Hampir seluruh hidupnya habis dengan penderitaan, pantaslah kalau hari-hari tuanya ibu habiskan dengan keceriaan dan keindahan pula. Tetapi ibu yang baik hati, menolak ajakan saya. Ibu tidak mau menyusahkan anaknya ini dengan berkata ; “Tak usahlah nak, ibu tak bisa tinggal di negara orang.”-
PEMBOHONGAN IBU YANG KEDELAPAN.Beberapa tahun berlalu, ibu semakin tua. Suatu malam saya menerimaberita ibu diserang penyakit kanker di leher, yang akarnya telah menjalar kemana-mana. Ibu mesti dioperasi secepat mungkin. Saya yang ketika itu berada jauh diseberang samudera segera pulang untuk menjenguk ibunda tercinta. Saya melihat ibu terbaring lemah di rumah sakit, setelah menjalani pembedahan. Ibu yang kelihatan sangat tua, menatap wajah saya dengan penuh kerinduan. Ibu menghadiahkan saya sebuah senyuman biarpun agak kaku karena terpaksa menahan sakit yang menjalari setiap inci tubuhnya.Saya dapat melihat dengan jelas betapa kejamnya penyakit itu telah menggerogoti tubuh ibu, sehingga ibu menjadi terlalu lemah dan kurus.. Saya menatap wajah ibu sambil berlinangan air mata. Saya cium tangan ibu kemudian saya kecup pula pipi dan dahinya. Di saat itu hati saya terlalu pedih, sakitsekali melihat ibu dalam keadaan seperti ini. Tetapi ibu tetaptersenyum dan berkata : “Jangan menangis nak, ibu tak sakit.”Setelah mengucapkan pembohongan yang kedelapan itu, ibunda tercinta menutup matanya untuk terakhir kali.

Dibalik kebohongannya, tersimpan cintanya yang begitu besar bagi anak2nya. Anda beruntung karena masih mempunyai orangtua… Anda boleh memeluk dan menciumnya. Kalau orangtua anda jauh dari mata, anda boleh menelponnya sekarang, dan berkata, “Ibu/Ayah, saya sayang ibu/ayah.” Tapi tidaksaya lakukan, hingga kini saya diburu rasa bersalah yang amat sangat karena biarpun saya mengasihi ibu lebih dari segala-galanya, tapi tidak pernah sekalipun saya membisikkan kata-kata itu ke telinga ibu, sampailah saat ibu menghembuskan nafasnya yang terakhir.Ibu, maafkan saya. Saya sayang ibu……. 

(kutipan)

Pain deepen more than Love

11 desember 2011
dear...

mungkin takdir hanya mengizinkan perasaan kita cukup tersimpan dihati kita masing-masing
tak ada yang bisa diungkapkan
karena semuanya hanya akan membuat kita sakit
tak ada yang perlu diceritakan
walaupun itu dengan bahasa kasih sayang
tetap saja ujung dari jalan yang kita tempuh nanti
adalah jurang perpisahan
apa kau tahu,
sedalam-dalamnya cinta,
kita bisa merasakan sakit yang jauh lebih dalam lagi.....

Baso Sahrir, someone i miss

hem...
Brother, i miss you so much....
ku lagi rindu dengan salah satu teman di Makassar, namanya Baso sahrir....(best big brother to me)


Tahi lalat yang begitu menawan...hahahhaha (very like it)

Kenapa aku menyebutnya demikian walaupun mungkin dalam hatinya tidak seistimewa dirinya dihatiku.hehehehehhehe....yah karena banyak hal, karena baso begitu bijak....hampir semua curhat yang kuungkapkan sama dia tuh, pasti selalu ditanggapi dengan bijak...bukan cuman cuman hanya dibibir, tetapi sikapnya yang selalu tepat...tepat dalam bersikap, tepat dalam membuat keputusan...

" Baso, jemput piiiii/......Antar piiiiii"

Mungkin kata-kata ini yang paling kurindukan berada di Send item inboxku untuk dirinya
Dia itu seperti Jason Statham dalam film Transporter, yang selalu membawa ku kemanapun ku mau...
Kesana kemari deh tuhhhh, selalu dibonceng sama dia...hampir semua kemauanku itu tidak pernah ditolak olehnya...

 Waktu Ujian Lab

Saat-saat terakhir di Makassar, kita ke Pasar sentral buat ngambil pesanan horden ibu n langsung dikirim ke Kendari,,,, luar biasa besar bingkisan horden itu hampir sebesar saya, trus ikut dibonceng dibelakang (dengan terpaksa kupangku) karena kau tidak mau jika aku membawanya dengan taksi atau abang becak. Yang paling aku ingat dari kata-katamu saat itu hingga sekarang adalah " Manja !!!, Jadi cewek jangan manja dong !!" heheheheh... dasar,,,,,
Terimakasih karena kata-kata itu bisa membuatku bertahan disini, semoga kata-kata itu mampu hidup dalam fikiranku selamanya.


"Ingat ko ushie, Dewasa mi koo...jangan bertingkah kayak anak kecil saja"


Dan kata-kata itu, yang bisa buat saya mempertimbangkan segalanya hingga sekarang....
Mungkin karena kebaikanmu, aku tak bisa melupakanmu dan selalu saja merindukanmu brother...

Bertiga sama Arly (si cool boy )


Pertama kali, kumelihat kau menangis adalah pada saat komedomu dibersihkan.hahahhaha...pengalaman menyakitkan. Waktu malam ujian sidang S1 ku kemarin, semalaman kita keluar, ke kos kiki buat pinjem kamera, trus sekalian bersihin komedo...yang NAUDZUBILLAH sakitnya luar biasa,tapi bisa tampil Pede dihadapan penguji besoknya hehehehhe (makasih Ki,)...
Trus pulangnya, kita singgah makan nasi uduk..hemmmm (kangen deh masakan Makassar)
Makasih Baso, dah berada di saat-saat kegalauanku saat itu...mau menemani dan tetap setia mengantarku...hihihiiiiih

"Dalam hidup ini ushie, semuanya ada saatnya. Makanya, setiap masa-masa dalam hidupmu iu harus dinikmati, karena tidak akan selamanya seperti itu atau akan sama-sama terus. Kalau bukan sekarang kamu yang tinggalkan kami, nanti suatu saat saya dan yang lain bakalan tinggalkan kamu. Saat-saat kumpul n bersama dengan teman-teman S1 mu sudah berakhir mi. Sekarang waktunya kamu menghadapi lagi masa-masa yang baru. "
Begitulah caramu menenangkan dan membuatku mengerti...begitu berat langkah tuk pergi meninggalkan semuanya. Makassar kota sejuta kenangan buatku, tapi dengan perkataanmu seperti itu, bukan hanya membuka hati dan perasaanku tetapi membuatku tenang dan lega. Membuatku ringan untuk melangkah.
You are always so wise, sweetheart



Smile together

Terimakasih Baso, buat semuaaaaaaaa yang penah kamu lakukan buat saya
everything you, i will remember...
Hem...waktu di bandara saat itu ku sedih bangetttt....ditengah-tengah kesedihanku meninggalkan Makassar, ada kebahagiaan kecil dihatiku dan sebuah kelegaan, terimakasih saat itu sudah mau datang dan mengantar kepergianku...
Pokoknya, kamu itu teh best lah....
Semoga, sepanjang usia kita masih bisa tetap saling mengingat...kita masih bisa saling mendoakannn..ku selalu berharap tentang kebahagiaanmu...
Ku kangen makan bareng sama kamu, ku kangen dibonceng sama kamu...ku kangen saat-saat bersamamu (makan kue tart di kosku, jalan-jalan ke MP, makan di Losari) dan yang amat sangat kukangeni adalah mencet tahi lalat dihidung kamu...wuaaahhhh... kalo mengingat semua itu, rasa-rasanya bikin hati mau meledak....hihihiii (Lebayyyyyyy lagiii)

Hidup baik-baik yah brother,
Jangan kurus terus....kasihan, kamu tinggal tulang....

I know you are delightfull man...
Selamat berjuang menemukan cinta sejatimu sayang...
Miss you so muchh honeyy...

hehehehehhe