Rabu, 26 November 2014

want to run away for mom's hug

Dear...

"Want to run away for mom's hug"

Malam ini seharusnya sudah mengantarku dalam tidur yang lelap, tapi sekali lagi ku dapati diriku yang hanya mampu meneteskan air mata....

Kalut....
Ada saat, dimana kita tidak bisa menenangkan perasaan kita sendiri selain dengan cara meneteskan air mata...
Seseorang yang membuat kita menunggu dan menurut kita pantas untuk di tunggu, ternyata tidak bisa menjadi penguat seperti yang kita harapkan...
Seseorang yang kau pikir bisa menjagamu,
Mungkin bahkan tidak mengerti, kau mengharapkannya seperti itu,,,

Disaat semuanya menjadi terasa sulit,
Hati ini ingin membagi apa yang dia rasakan, sedikit saja....
Begitu sulit untuk menemukan hati yang tepat, tempat menjaga kekhawatiran ini....
Disat semuanya terasa berat untuk kau pikul sendiri...

Ibu,
Saat ini bayangmu begitu nyata,
Kenapa tidak ada yang bisa menjagaku seperti dirimu ?
Kenapa tak ada yang bisa melihatku seperti dirimu, ?
Bahkan dia yang ku minta dalam doa-doaku...



Selasa, 25 November 2014

Memories

Dear....

"Bagaimana caranya menerima masa lalu seseorang, sementara hal itu menyakitkan untukmu ?"
"Tentu saja karena kau ingin hidup dengannya di masa depan, bukan hanya sekedar
 menjadi bagian dari masa lalunya"



Bukan salahmu berkisah tentang cintamu di masa lalu...
Orang-orang yang dulu pernah menjadi istimewa dalam tiap detikmu, yang pernah membuat jantungmu berdetak lebih cepat dan yang pernah membuat hatimu merasa nyaman sampai akhirnya kisah itu tak berakhir bahagia seperti fairy tale...


Tiap inci dari kepingan masa lalu yang kau ceritakan membuatku hanya bisa menjadi pendengar yang baik, berusaha tersenyum dengan hati yang teriris... :)
Sepertinya mereka begitu membahagiakan mu, mereka begitu berarti untukmu, dulu....
 
Kau tidak tahu kan apa yang berdesir di hatiku saat itu ?
Ada yang datang seperti ombak, membuncah seperti mau meledak...

Hingga aku sadar,
Terkadang hati kita akan memilih hati yang salah sebelum menemukan hati yang tepat...
Yang namanya sudah terpaut jauh sebelum bumi diciptakan...


Kenangan itu adalah bunga masa lalu yang sekarang tlah layu,
Masing-masing dari kita punya yang seperti itu,
Ada yang menyimpannya dalam setiap lembar diary kehidupannya, dalam kotak rahasia yang kuncinya disimpan para malaikat dan ada yang menjadikannya dongeng sebagai pelajaran kehidupan...

Tapi,
Sehebat apa pun itu, kita tak akan pernah bisa hidup dengan masa lalu itu,
Kita beranjak menua dan hati kita akan kembali mencari,
Tempat ternyaman untuk kembali pulang....





























Senin, 24 November 2014

P E R F E C T

Dear...

What is perfect ?
Who is perfect ?
Where is perfect ?



Apa yang dimaksud dengan kesempurnaan ??
Antara hamba dan Tuhannya, kesempurnaan hanyalah milik Allah...
Pencinta dan pemilik segala apa yang di dunia dan alam semesta ini...

Namun,
Saya percaya, Tuhan menciptakan manusia dan bumi ini dengan sempurna. Tergantung bagaimana cara kita melihat kesempurnaan itu. Kebanyakan dari kita yang terlalu fokus dengan kekurangan orang lain. Seperti yang orang bilang, ingatlah bahwa selembar kertas hitam, pasti masih memiliki titik putih.

Bagaimana cara menemukan kesempurnaan ?
Perlukah mendapatkan segalanya dan menjadi seperti yang orang-orang inginkan ?
Menurut saya, kesempurnaan bisa menjadi milik semua orang, hanya dengan bersyukur...

"Karena kesempurnaan justru terletak pada ketidaksempurnaan... "

Mensykuri apa yang diberikan dalam perjalanan kehidupan ini, apapun itu....
Hidup ini sempurna, jika kita bisa mensyukurinya...

"Kesempurnaan itu ditemukan dalam rasa syukur kepada Allah"

Karena kehidupan ini hanya sementara,
Bahagia dan sedih itu datangnya silih berganti, semua itu ada untuk dirasakan dan untuk menguatkan,
Hari ini bertemu dan esok berpisah,
Karena hal paling berharga yang bisa kita miliki adalah, detik yang bergulir saat ini...
Kemarin hanyalah kenangan dan masa depan adalah tanda tanya besar,


Jadi, dalam hidup ini, setiap orang pasti akan menemukan kesempurnaan dalam hidupnya. Entah itu dari suatu tempat yang mereka datangi, makanan yang pernah mereka nikmati, suasana yang pernah mereka rasakan, kehidupan yang mereka miliki atau seseorang yang mereka temui.

Buat saya,
Menjadi seorang muslimah yang memiliki Allah dalam keadaan apapun, keluarga yang selalu bisa menjadi tempat untuk pulang entah saya benar atau salah, temen-temen yang selalu asik bahkan di saat banyak hal yang mungkin membuat kita sulit untuk tersenyum, kehidupan yang penuh getar getir cobaan dan tak selalu mudah untuk dijalani namun begitu banyak semangat dan keyakinan dalam hati ini dan semua keadaan yang membuat saya semakin mensyukuri kehidupan ini...
Inilah kesempurnaan yang aku miliki,

"For me, My life is perfect"
"Thanks to Allah"

"Dan diantara semuanya,
Bersamamu cukup untuk merasakan semua kesempurnaan itu...."
 ^_^



Minggu, 09 November 2014

The first rain

Dear...

Semalam hujan pertama di kota Surabaya dan sukses aku nikmati untuk membanjiri bantalku dengan air mata. Salah satu hal yang paling menyedihkan dalam kehidupan ini, disaat air mata jatuh namun tanpa sedikit pun ekspresi kesedihan yang nampak di wajah ini...
Seperti hampir gila, hati ini terguncang dengan hebatnya hingga tak mampu mendefinisikan reruntuhan yang sudah terlanjur hancur di dalam hatiku....

Hey, apa yang membuat diriku bersedih malam ini ??
Rasa takut kehilangan sebelum sempat memilikimu...
Hey, terlalu besar ketakutan malam ini,
Hingga membuatku lupa, jika nanti mungkin bahkan tak akan bisa bersamamu....

Orang-orang bertanya darimana datangnya keyakinan itu,
Karena mereka bukan kita...
Orang-orang tak percaya besarnya keyakinan itu,
Karena mereka bukan kita....

Karena di hati ini adalah tempat teraman untuk menyimpan segala rasa tentangmu,
Di hati ini, tempat yang paling rahasia untuk menyembunyikan pedih jika kehilanganmu...
Kamu, bahagia dan sedih itu aman berada disana...
Karena apa yang di hati ini, cuman aku dan Tuhan yang tahu....




Minggu, 02 November 2014

If love, it will never die



            Pada suatu sore di bawah langit kota yang bernama Yogyakarta, kau menemukanku. Pertama kali di dalam kehidupan ini, aku merasakan ada perasaan lain yang menjamah hatiku. Aneh tapi terasa indah dan aku menikmatinya. Terimakasih, dalam dinginnya hujan di awal bulan Januari saat itu, kau hadir memberiku kehangatan lewat senyumanmu. 

            Sudah hampir 3 jam aku duduk sendiri di sudut Café ini. Menyeruput segelas cappuccino yang sudah dingin, sambil menikmati langit yang sedang meluapkan kemarahannya lewat milayaran tetes hujan yang tak kunjung berhenti sejak tadi. Aku melihat sekelompok perempuan di meja dekat kasir sedang asik bercanda satu sama lain, tertawa dengan lepasnya, saling berbagi cerita dalam hari-hari mereka. Lalu meja di depanku, disana ada pasangan yang sedang menikmati sup asparagus dan pan cake coklat istimewa. Tampaknya mereka sedang kasmaran dan itu jelas nampak lewat gesture yang mereka isyaratkan. Café ini memang klasik dan menyimpan banyak cerita bagi masing-masing pengunjungnya. Aku tak menyangka, hidupku berubah karena kehadiranmu dan kisah kita bermula di café ini. 

            Lewat jendela, aku melihatmu menerobos hujan dengan berlari. Tak cukup 3 menit, kau telah berdiri tepat di depan mejaku, kau tampak kacau saat itu, basah kuyup dengan bibir gemetar karena kedinginan. Dengan acuh kau duduk di depanku, kemudian tersenyum padaku. Bukannya membalasnya, aku malah hanya terdiam terpaku menikmati setiap pesona yang dianugerahkan Tuhan kepadamu. Waktu seperti berhenti, Tuhan seperti mengirim mu untukku.

“Hey, punya tissue gak ?” tanyamu dengan nada suara yang sedikit bergetar
“Oh, tissue ? Hem, ada kok !!” aku segera merogoh isi tasku dengan gaya salah tingkah, berusaha menemukan tissue yang kau minta. 

Batinku berkata, lelaki seperti apa yang hari gini pakai tissue. Lucu rasanya. Aku menyodorkan tissue itu dengan tangan yang gemetar, seperti ada sengatan listrik yang menghujam tubuhku seketika. Saat itu, mata kita saling bertemu, kau bukan hanya mengambil tissue itu dari tanganku, tapi ikut menggenggam tanganku erat. Aku sadar, perasaan itu tidak hanya berkecamuk di hatiku, aku yakin hatimu memiliki rasa yang sama. 

            Aku mulai percaya dengan apa yang disebut cinta pada pandangan pertama”


            Kita tak pernah melupakan indahnya hujan saat itu. Perasaan kita seperti mengalir begitu saja. Hari-hariku menjadi lebih istimewa. Aku memilikimu dalam hatiku, sehingga aku tak pernah merasa kesepian. Kau mengajariku memaknai tiap detik hidup ini dengan cinta dan ketulusan. Aku beruntung memilikimu di kehidupan ini Frans. 

            Sejak bertemu denganmu, aku tak pernah melewati hari tanpa mendapatkan setangkai bunga mawar putih darimu. Dengan kartu ucapan berwarna ungu yang bertuliskan harapan dan doa-doa tentang kita. Aku selalu menyimpan bunga-bunga itu hingga layu, hingga kelopaknya berubah menjadi kecoklatan dan berguguran satu per satu. Kau bilang, mawar putih melambangkan cinta sejati yang tulus. 

“Rani, semoga Tuhan selalu menjagamu seperti Dia menjaga hubungan kita”

Tiap kartu ucapan aku arsipkan berdasarkan bulan yang telah kita lewati. Aku menyimpan dan menatanya rapi di case meja belajarku. Tidak terasa, ini sudah bulan ke 12 atau Desember sejak saat pertama kali kita bertemu. Sudah ada sekitar 330 lembar kartu ucapan berwarna ungu yang terkumpul. Hari-hariku kau sirami dengan cinta yang begitu dalam, tanpa batas tanpa lelah. 

Sejak bersamamu, aku seperti memiliki hati untuk kembali pulang. Saat aku jatuh dan terluka, kau menyembuhkanku dengan cintamu. Saat aku rapuh dan tak berdaya, kau menguatkanku dengan kasihmu. Kau menjadikanku istimewa, kau membuatku menjadi wanita paling beruntung di dunia ini karena memilikimu. Saat aku menangis, kau memberikan pelukanmu untukku. Jika aku marah, kau meredamnya dengan kesabaranmu. Aku merasa kau adalah orang yang benar-benar mengenalku seutuhnya. Kau mengenal senyuman Rani, tangisan Rani, ketidak berdayaan dan kejayaan Rani. Aku seperti menyatu denganmu Frans. Aku seperti tulang rusuk yang menemukan tempatnya untuk kembali. 

Tepat di hari ulang tahunku yang ke 25 kau memberiku hadiah yang sangat special yang pernah aku terima disepanjang hidupku. Hadiah yang tak pernah diberikan orang lain untukku. Sebuah cincin dengan intan berwarna putih kecil di atasnya, ditemani kalimat yang langsung kudengar dari mulutmu.

“Rani, aku ingin menua bersamamu. Maukah kau berbagi sisa kehidupan ini bersamaku ?? Ijinkan aku menjagamu Ran !!“ pintamu dengan mata yang berkaca-kaca.
“Iya Frans. Tentu saja, dikehidupan ini ataupun kehidupan nanti. !!” kataku sambil mengangguk perlahan kemudian ada kristal air mata yang berderai disudut mataku.

Frans telah menyempurnakan cintanya untukku



Tak ada hal yang lebih indah, disaat aku terjaga, wajahmu yang pertama kali aku lihat. Bisa memandangmu kapanpun aku mau, bisa bersamamu tiap waktu. Merawatmu di saat kamu lelah. Menyiapkan sarapan untukmu, membetulkan dasimu sebelum ke kantor, setia menunggumu pulang kemudian makan malam romantis bersama dirumah. Saat hari libur, kau berbaring di pangkuanku dan aku membersihkan telingamu. Berlibur ke pulau Karimun Jawa bersama, mendatangi tempat-tempat indah di pelosok dunia ini. Roma, Paris dan Korea sudah ku masukkan dalam mapping traveling kita sayang. 

Semuanya terlihat indah, bahkan sangat indah. Meski semua itu, hanyalah sekedar impian dan angan-angan. Mimpi-mimpi itu seperti hancur sebelum kuwujudkan bersamamu. 

1 tahun kemudian…
            Aku melihatmu sambil tersenyum sakit dan begitu pahit. Menelusup kesetiap sudut wajahmu seperti yang sering aku lakukan sejak dulu. Aku mengenggam tanganmu seerat kau genggam tanganku pada saat pertama kali bertemu. Mencoba menghadirkan kembali kenangan  indah itu. Aku mencium keningmu, hangat. Aku memelukmu erat. 
Sudah setahun ini kau tidak membalas senyuman, pelukan dan kecupanku Frans. 

Kapan kau akan sadar dan terbangun dari komamu ??

“Frans, sayang…kumohon, kembalilah padaku” bisikku perlahan di telingamu.

1 tahun lalu tepat seminggu sebelum pernikahan kita, kecelakaan maut membuatmu tidak sadarkan diri hingga sekarang. Kejadian yang menimpamu mungkin memupuskan mimpi-mimpi kita, tapi tidak dengan cintaku Frans. 

Tak ada yang berubah, tak ada hari yang terlewati tanpa mawar putih untukmu yang tentu saja dilengkapi kartu ucapan berwarna ungu yang bertuliskan doa-doa untukmu sayang



“Frans, my darl’ I’l be waiting for you dear. You can through this”
 
Tak ada yang bisa menggantikanmu Frans.
            Seperti ada bagian yang hilang dari hatiku. Melihatmu seperti ini, seperti menghujamkan tombak ke hatiku sendiri. Sakit rasanya. Aku takut kehilanganmu Frans, sangat takut kehilanganmu. Seandainya aku bisa, aku tak akan membiarkan Tuhan mengambilmu dariku. Disaat semua orang kehilangan keyakinan dan dokter pun lepas tangan, aku bertahan dengan keyakinan dan kekuatan cintaku. Setia menunggumu terjaga. 

            Saat ini hari-hariku memang serasa kelabu, namun tak bisa kubayangkan akan segelap apa jika nanti itu tanpamu Frans. Kau berjanji akan menjagaku, kumohon bangunlah Frans, tersenyumlah padaku, kembalilah padaku. Tak ada yang bisa menggantikanmu, tak akan pernah bisa terasa sama jika itu bukan denganmu. 

            Kita sudah berjanji akan menua bersama, meski kenyataannya begini, maka aku akan menua bersamamu dengan cara seperti ini sayang. Aku tak akan pernah bisa merelakan sisa hidupku untuk aku bagi dengan hati yang lain. Mungkin ini yang disebut dengan pengorbanan dalam cinta. Saat kau benar-benar mencintai seseorang, kau akan mengorbankan apapun untuk bisa tetap bersamanya. 

Kau adalah hal terbaik yang pernah aku miliki di dunia ini. Mencintaimu adalah moment terindah yang pernah terjadi dalam hidupku. Terimakasih telah menjejakkan hatimu dalam hidupku, Frans, tak ada yang bisa menggantikanmu dikehidupan ini ataupun nanti.
“Aku mencintaimu Frans…”