Selasa, 18 Maret 2014

Trip to Tambak Rejo Beach

Hayyy guysss,
Kali ini pengen cerita tentang liburan ke Pantai Tambak Rejo di tahun 2013 lalu, mungkin udah telat tapi di jamin ceritanya belum basi kok :)

Jadi dengan modal nekat, saya dan ke empat teman saya memutuskan untuk berlibur ke pantai Tambak Rejo yang terletak di kota Blitar. Saya masih ingat, saat itu hari Jumat setelah selesai kuliah kami berangkat ke stasiun Bungurasih Surabaya, berhubung karena tiket kereta ke Kediri udah habis.
Nah, loh kok ke Kediri ?? Iyah, karena kami menginap di Kediri, di rumah mas Burhan, besok paginya baru cus ke Blitar. Perjalanan kami tempuh kurang lebih selama 4 jam dan alhamdulillah tiba di Kediri dengan selamat dan dengan wajah kucel mengkilat.

Foto Pertama di Kota Kediri


Karena gak mau rugi mumpung ada di Kediri, jadi kami hanya pulang untuk menyimpan barang-barang dan makan malam trus cus menikmati suasana malam kota Kediri. Sebelumnya, terimakasih kepada mas Burhan yang sudah meu direpotkan menjamu 5 gadis cantik di rumahnya, hehehehhe. Terimakasih untuk kebaikan orang tua mas Burhan yang telah memfasilitasi kami selama liburan bahkan sampai di bawakan oleh-oleh khas Kediri saat pulang.
Rute pertama keliling kota Kediri sedikit lalu ke monument bersejarah Simpang Lima Bungul.  Sedikit tentang Bungul, merupakan monument Kediri yang bentuknya menyerupai L’arch D’ Triomphe yang ada di Perancis tersebut berdiri megah di tengah – tengah persimpangan Lima Gumul – Kediri yang menjadi tiang pancang pengembangan kawasan Simpang Lima Gumul menjadi kawasan kota baru di Kabupaten Kediri. Bedanya, Monumen ini memiliki spirit berdirinya Kabupaten Kediri sehingga monument ini di posisikan tepat di tengah jalur lima jalan arah Pare, Kediri, Plosoklaten, Pesantren dan Menang. Makanya di sebut simpang lima. 


Bungul di Malam Hari

Jadi emang bener kalo Bungul di jadikan objek jalan-jalan malam dan nongkrong untuk warga Kediri. Mau anak-anak, paruh baya dan Ababil memenuhi monument itu, sambil foto-foto ataupun asik bercerita menghabiskan malam. 
Masih Dengan Wajah Kucel Kami

Kurang lebih beberapa meter dari Bungul ada pasar malam. Disana banyak permainan untuk anak-anak, makanan kecil atau pun makanan khas Jawa. Suasananya lumayan rame seperti pasar malam pada umumnya


Setelah puas berkeliling, kami memutuskan untuk kembali pulang ke rumah karena besok pagi mesti bangun pagi-pagi dan berangkat ke Blitar. Dan seperti biasa, apa jadinya kalau 5 orang perempuan berkumpul dalam sekamar dan menghabiskan malam bersama. Apalagi kalo bukan sesi curhat sampai mata gak bisa melek. Asli malam itu curcol bingitssss...

Besoknya, semua bersiap berangkat ke Blitar. Tidak lupa sarapan pagi yang  sudah di siapkan oleh Ibunya mas Burhan. Trus, cerita-cerita kecil dengan keluarganya mas Burhan. Temanya, "Mas Burhan di Bully" 
hehehehhe

Foto Sama Ibu dan Adiknya Mas Burhan

Perjalanan kami tempuh kurang lebih selama 5 jam perjalanan hingga sampai di pantai Tambak Rejo. Pantainya lumayan bagus loh. Suasananya juga enak. Banyak warung makan yang menyediakan ikan bakar dan sea food lainnya yang masih segar. Pada hari itu, pantai juga di padatkan dengan pengunjung yang lain. Sayangnya neh, pada saat itu hujan. Gak deras sih, tapi gerimis kencang. hihiiihii...
Walapun begitu gak menghalangi kita untuk menikmati suasana pantai, ya Allah jauhnya menempuh perjalanan demi ketemu pantai di tanah Jawa. hehehehehe

Selfie On the Beach 

Pantai Tambakrejo terletak di Desa Tambakrejo Kecamatan Wonotirto, kurang lebih 30km ke arah selatan dari kota Blitar. Pantai Tambakrejo merupakan pantai yang banyak dikunjungi di Kabupaten Blitar, dengan pemandangan yang indah, pantai yang cukup bersih, air laut yang biru dan pasir putih yang terbentang menjadi sebuah teluk dengan panjang sekitar 10 Km.

 My Lovely Hat

Karena waktu itu hitungannya cuaca buruk, jadi para pengunjung di larang mandi di laut. Ombaknya gede banget. Langitnya lumayan gelap, gerimis turun tanpa menyadari kalau banyak pengunjung kecewa karena gak bisa mandi dan main air laut termasuk saya. 
Izinkan Aku Selfie Sepuasnya 

Yang menarik dari pantai Tambak Rejo, ternyata jika kita menempuh perjalanan beberapa kilo dari pantai utama, maka kita akan bertemu dengan pantai lainnya yang tidak di huni orang-orang dan di kunjungi orang lain. Dengan modal nekad lagi, karena cuaca yang tidak bersahabat kami sepakat untuk ke sana. Jadi, medan pertama yang harus kami lewati adalah sebuah sungai, pertemuan air tawar dan air laut yang biasanya tinggi air nya hanya semata kaki sampai lutut, nah pada saat itu ternyata airnya pasang hampir mencapai pinggang pemirsa. Jadi inget, adegan lucu dari mba Meyke, karena pada saat itu mba Meyke memakai rok, coba bayangkan bagaimana gaya orang yang memakai rok dan harus melintasi sungai yang tingginya hampir mencapai sepinggang. Heheheheh...
Ditepi Sungai Masih Narsis

Belum cukup perjuangan menyebrangi sungai, kami juga harus mendaki bukit yang jalurnya belum jelas. Hujan membuat jalur tersamar, jalanan menjadi licin dan berlumpur. Ditambah dengan perlengkapan kami yang tak lengkap, hanya memakai sendal seadanya, bahkan kami tidak sempat membawa makanan kecil dan air putih. Sedih banget pokoknya....

Coba Lihat Pemandangan di Belakang

Jangan lihat penampilan kami yang sudah seperti gembel, tapi lihat pemandangan di belakang kami. Terkadang, sesuatunya akan terlihat lebih indah jika di lihat dari tempat yang lebih tinggi. Bahkan kalau dilihat di foto, ada beberapa dari kami yang sudah bertelanjang kaki. 
Anyway, ini petualangan yang tidak pernah saya bayangkan ketika menempuh studi S2 saya. 
Heheheheh
Thanks for the memories guyss
Love you all....

Ini View Pantainya

Akhirnya kami tiba dengan pemandangan yang bisa membayar letih lelah perjuangan kami. Pantainya lumayan luas tapi tidak seluas pantai utama, tidak ada seorang pun disana selain kami, jadi berasa pantai milik sendiri, pantainya lebih putih dan bersih juga terdapat karang besar yang di tempa debur ombak gede berkali-kali. Walaupun gak sempat mandi, tapi cukup puas maen air dan main siram-siraman. Lebih leluasa foto-foto dan masing-masing dari kami mengilhami suasana dan pemandangan pada saat itu. Kembali menyusuri hati masing-masing lebih dalam, mungkin banyak menemukan pertanyaan dan jawaban. Tapi, seperti terapi yang paling ampuh, pantai memang obat dari sakit hati yang tak tersembuhkan. :)

Ini Karang Gedenya

Karena hujan semakin deras dan kami harus buru-buru balik ke Kediri demi mengejar agar tidak ketinggalan kereta yang udah terlanjur di pesan untuk keberangkatan sebelum magrib. Pulangnya hujan-hujanan melewati rute sawah. Karena gak memungkinkan untuk mendaki bukit kembali, walaupun rute sawah lebih jauh tapi lebih aman di bandingkan harus mendaki bukit yang tadi. 

Pematang Sawah

Baru kali ini melewati pematang sawah pada saat hujan, hati-hati untuk temen-temen yang takut kodok, karena langkah kaki seiring dengan lompatan kodok di pematang sawah itu. Hehehehhe, jadi lucu sendiri kalo di inget-inget. Betapa kacau dan gilanya kami pada saat itu. Mahasiswa S2 Program Studi Ilmu Farmasi yang sedang menikmati liburan, pas di tempat liburan semuanya kayak anak SMA. Eeehehhe...
Tapi itulah yang namanya liburan, karena waktu itu yang kami punya, gak boleh di sia-siakan, gak boleh di lewatkan....
Kuliah yah kuliah, liburan yah liburan....

"Trip every part of your life, doing crazy things, laugh insane, enjoy every second in your life, then you never regret"