Selasa, 17 Januari 2012

Mencintaimu pagi, siang, malam

Sekali lagi selalu suka dengan puisi abang Andrei aksana..
Sekali lagi, menggetarkan hatiku yang terdalam,
Sekali lagi, mengingatkanku tentang rasa yang pernah singgah dihatiku



Aku adalah kelopak-kelopak.
Entah bagaimana aku tumbuh,
jika air mata yang menyiramiku setiap hari.

Aku adalah awan yang gusar,

tak memahami mau mu.
Haruskah cerah ataukah hujan?
Cintamu tak pernah pasti.

Aku adalah kata yang kosong,

tanpamu,
aku tak bermakna.

Aku adalah angin yang menyentuhmu

tanpa terlihat olehmu,
hanya kamu rasakan.

Aku mendengar cinta,

setiap kali kamu memanggil namaku.


diambil dari:


Kumpulan Puisi

Mencintaimu pagi, siang, malam
Andrei Aksana

Tidak ada komentar: