Selasa, 08 Mei 2012

"I'm not in your eyes, even when you in my heart"

Hoaaammmmm...
itu gaya menguap super dari saya...
Tadinya gak mau nulis, karena dah ngantukk banget. Bayangkan hari ini Jatinangor-Bandung-Cimahi dalam sehari, saya bahkan masih ahrus dinas di IFRS..hikssss..
Tapi karena hingga malam ini kau masih tersenyum difikiranku, yang jelas senyum itu BUKAN untukku pemirsaaa...jadi semakin gregetan buat nulis..

Iseng-iseng ada pertanyaan nehh, sebenarnya buat apalagi mencintai, kalo hanya belajar memberi namun bukan berbagi ??...
Mana yang lebih susah, jatuh cinta,menerima kita untuk di cintai atau mencintai orang yang tidak mencintai kita?/
Saya sadari, ini memang pertanyaan Super Duper Galau sedunia...
Maaf saja, sindrom galau dah kronik buat saya, udah susah sembuhnya (ada yang protes, lompat dijurang!!!)
"I'm not in your eyes, even when you in my heart"
Pedissss sekali kenyataan ini, pahit sekali rasanya. But not for my heart, cause in my heart you are the championn..
Bahkan sudah jelas luka yang  kau gores, namun karena itu darimu semuanya menjadi baik-baik saja.
Bahkan sudah jelas, rasa tidak terima untuk dicintai darimu, namun karena itu kamu semuanya menjadi tak apa-apa..
Ya ampunn, kenapa lebayyy sekali menulis tentangmu ??
Itu karena kau hebat, ...
Membuatku bermimpi, bahwa suatu saat kita bisa duduk menikmati hujan di beranda dan bercerita tentang visi dan misi cinta kita..
Namun itu tinggalah mimpi, mimpi yang terbawa hujan dan mengalir entah kemana atau bahkan saat matahari datang, mimpi itu menguap begitu saja menjadi angin, kembali berhembus dan mencari hati yang lain, hati yang tepat maybe..

Aku bertanya-tanya, perempuan seperti apa yang akan menghabiskan sisa hidupnya bersamamu kelak ??
Semoga perempuan itu, melihat kebahagianmu adalah kebahagiaan bagi dirinya..
Aku pikir perempuan seperti itu yang mungkin tepat untukkmu,

Dan waktu terus berlalu, saat pertema kali mengenalmu tanpa pernah bertemu, merindukanmu tanpa pernah menghabiskan waktu bersama, dan memikirkanmu tanpa pernah berbicara sevokal pun denganmu...
Hingga kini, aku masih tak tahu, harus kukemanakan rasa ini...
Aku masih berputar-putar dalam hatimu
Mencari pintu bernama "EXIT"
Setelah menemukan pintu itu, aku akan berjalan ke depan tanpa pernah lagi melihat ke belakang,
Tanpa pernah mencari jalan kembali untuk pulang ke hatimu..


its just sad fate for me,
Ini bukan tulisan tentang kemenyerahanku, ini hanya tentang kepasrahan sambil menunggu pentunjuk dari Allah


NB: Asal kau tahu, aku berharap kau mengunci rapat-rapat pintu bernama "EXIT" itu :)


Tidak ada komentar: